Belajarlah komitmen dari jantung dan matahari. Sejak ia ada dan
berfungsi, ia tak pernah berhenti. Apa yang terjadi bila jantung
berhenti berdetak? Maka kita akan mati. Apa yang terjadi bila matahari
berhenti terbit atau terbitnya dari barat? Maka akan terjadi kiamat,
kehidupan dunia berakhir.
Apabila Anda sudah melakukan sesuatu, lakukanlah hingga tuntas dengan
kualitas terbaik. Malulah pada jantung dan matahari, ia terus
berkomitmen pada tugasnya secara konsisten. Saat soulmate saya Imam
Suyono membuatkan website untuk saya maka kemudian saya bertanya, “Apa
yang membuat website itu berkualitas?” Jawabnya masih saya ingat,
“Komitmen untuk konsisten menulis setiap hari.”
Sejak saat itu, saya belajar keras untuk bisa menulis setiap hari.
Sungguh perjuangan yang tidak mudah. Awalnya, untuk menulis satu tulisan
saya perlu persiapan satu pekan. Saya harus membaca banyak buku,
berguru kepada para ahli. Sekarang, setelah menulis menjadi kebiasaan,
saya hanya memerlukan waktu setengah jam untuk mencari ide dan
menuliskannya.
Komitmen itu akan “memaksa” otak bekerja sehingga fungsinya terus
terasah. Konon dimasa tua itu akan menurunkan resiko pikun dan pelupa.
Komitmen juga akan melatih myelin (otot) di dalam tubuh sehingga ia
sangat terlatih untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang biasa kita
kerjakan.
Komitmen itu seolah terkesan membosankan karena melakukan pekerjaan
yang berulang. Namun faktanya tidak. Komitmen yang melibatkan pikiran
dan hati itu ternyata mengasyikkan. Perhatikanlah orang yang sholat,
mereka yang komitmen rutin sholat 5 waktu dengan melibatkan pikiran dan
hati (khusyu’), mereka akan ketagihan. Bukan hanya sholat wajibanya yang
semakin rajin, mereka akan menambah sholat-sholat sunah yang lain.
Orang yang terbiasa berkomitmen menuntaskan pekerjaan dengan kualitas
terbaik, mereka akan ketagihan pekerjaan lain yang lebih menantang.
Hidupnya dinamis, bertumbuh dan hidup di atas rata-rata kebanyakan
orang.
Jadi, bila Anda hidupnya loyo, tak bergairah, tertinggal dibandingkan
sahabat-sahabat Anda yang lain, boleh jadi salah satu sebabnya karena
komitmen Anda rendah apabila diserahi amanah. Atau, boleh jadi karena
komiten Anda rendah bila sudah menetapkan suatu pilihan, layu sebelum
berkembang.
Nah, boleh tahu apa komitmen yang sudah Anda putuskan untuk Anda perjuangkan?
by Jamil Azzaini
Kamis, 19 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar